Sore itu madrasah dipenuhi dengan adik-adik yang mau mengaji. Semuanya sekitar 500an anak, yang laki-laki memakai baju koko seperti yang dipakai ngaji pada umumnya. Dik anah merupakan murid kelas 4 di madrasah “Darul Muttaqin”di desaku. Dik anah merupakan 3 bersaudara, kakaknya sudah menikah kemudian dibawa suaminya pergi dan adiknya masih kelas 2 SD. Sore itu seperti biasa saya melihat dik anah berlari berkejar-kejaran melintasi 2 pohon akasia didepan madrasah Darul Muttaqin. Gadis itu tampak riang penuh canda tawa, namun yang membedakan gadis itu dengan yang lain adalah semua temannya menggenggamm jajanan, karena di depan madrasah tersebut banyak sekali penjual, ada yang jualan siomay, empek-empek, bubur, es, cilok dan lain-lain. Harganya cukup murah, sekitar 500an rupiah. Namun dari beberapa hari ini terlihat dik anah tidak pernah memegang jajan seperti teman lain. Terkadang seringkali anak-anak yang seumuran mengejek tanpa rasa dosa.
“Bajumu jelek” sindir dik dini
̶
... baca selengkapnya di Dik Anah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Selengkapnya...
Pemberitahuan
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Dengan ini kami beritahukan kepada seluruh pengunjung website Pengawas Sekolah bahwasanya Anda dapat mengirimkan karya Anda dalam bentuk tulisan, Lukisan , Photo atau Rekaman Audio/Video dengan ke alamat email : pengawassekolahtb@gmail.com.
Demikian terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Dengan ini kami beritahukan kepada seluruh pengunjung website Pengawas Sekolah bahwasanya Anda dapat mengirimkan karya Anda dalam bentuk tulisan, Lukisan , Photo atau Rekaman Audio/Video dengan ke alamat email : pengawassekolahtb@gmail.com.
Demikian terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Jumat, 31 Maret 2017
Dik Anah
Langganan:
Postingan (Atom)